Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit mikro, kecil dan menengah lebih dari 20% dibandingkan rencana penyaluran pada tahun ini. Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Budi G. Sadikin mengatakan pasar kredit usaha kecil menengah di Indonesia masih sangat berbuka, meski hampir seluruh bank membidiknya.
“Tapi penetrasi perbankan di sektor kredit ini masih sangat kecil, baru sekitar 30%. Ada 16 juta usaha kecil yang belum terlayani bank,” ujar Budi dalam diskusi pertumbuhan sektor UMKM di Bank Mandiri.
Menurut dia, realisasi penyaluran kredit usaha kecil dan menengah Bank Mandiri cenderung meningkat sejak 2005, baik yang sifatnya channeling maupun executing. Pada 2005, kredit mikro dan kecil menengah Mandiri sebesar Rp8,114 triliun, setahun berikutnya naik menjadi Rp14,217 triliun.
Per September tahun ini menjadi Rp15,987 triliun. Kredit tersebut terbagi dua dalam pinjaman executing Rp14,56 triliun dan pinjaman channeling senilai Rp1,43 triliun, yang disalurkan melalui BPR dan koperasi. “Capaian ini sudah melebihi target penyaluran [awal]. Tapi, targetnya kemudian dinaikkan Rp2 triliun. Kami tinggal mencapai tambahan ini,” ujar Budi.
Menurut dia, total kredit Bank Mandiri saat ini Rp120 triliun, sehingga porsi pinjaman mikro kecil dan menengah saat ini� sekitar 13%. “Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lain, sehingga portfolionya pun akan meningkat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar