Februari 12, 2011

RASIO KEUANGAN

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.

Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : keuntungan (profitability), harga (price ), likuiditas (liquidity), daya ungkit (leverage), dan efisiensi.

Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :

a. Rasio Likuiditas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :

* 1) Current Ratio = ………………………(1)
* 2) Acid Test Ratio = ….(2)
* 3) Cash Position Ratio = ………………(3)

b. Rasio Solvabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :

* 1) Total Debt To Equity Ratio
* 2) Total Debt To Total Assets Ratio
* 3) Long Term Debt To Equity
* 4) Long Term Debt To Total Assets

c . Rasio Profitabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :

* 1) Return On Equity (ROE)
* 2) Return On Assets (ROA)
* 3) Net Profit Margin
* 4) Gross Profit Margin

Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :


Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas

Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

Aktivitas
Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva
berputar dalam suatu periode tertentu. Indikator pengukuran aktivitas pada
penelitian ini menggunakan rasio cash turnover dan receivable turnover

tujuan analisis laporan keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

Dapat diberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa.


Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit)

Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.


Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi
yang diperoleh dari luar perusahaan.


Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk
prediksi, peningkatan (rating).

peranan Auditor

Pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh eksternal auditor
(KAP) sebagai pihak yang independen dapat memberikan manfaat
praktis sebagai berikut :
1.Pihak Perusahaan yang diaudit
Menambah kredibilitas laporan keuangan badan usaha / organisasi.
Dapat mengurangi kecurangan di kalangan manajemen dan para
karyawan perusahaan.
Dapat memberikan dasar yang lebih di percaya untuk penyiapan surat
pemberitahuan pajak dan laporan keuangan yang harus diserahkan
kepada pemerintah , sehingga mengurangi audit pemerintah.
Dapat membuka pintu masuknya sumber-sumber pembiayaan dari luar
(investor)
Seringkali dapat menyingkapkan kesalahan / penyimpangan moneter
dalam catatan keuangan klien, sehingga dapat menemukan biaya atau


Pihak–pihak luar perusahaan yang diaudit :
Dapat memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada para
investor / kreditor untuk mengambil keputusan yang menyangkut
pemberian kredit.
Dapat memberikan dasar yang terpercaya kepada para investor dan
calon investor untuk menilai prestasi investasi dan kepengurusan
manajemen.
Dapat memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada perusahaan
asuransi untuk menyelesaikan klaim atas kerugian yang bisa
diasuransikan.
Dapat memberikan dasar yang obyektif kepada serikat buruh dalam
menyelesaikan sengketa mengenai upah dan tunjangan.
Dapat memberikan dasar yang independen kepada pembeli maupun
penjual untuk menentukan syarat-syarat pembelian, penjualan atau
penggabungan perusahaan.
Dapat memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada para
pelanggan atau klien untuk menilai profitabilitas atau rentabilitas
perusahaan , efisiensi operasionalnya dan keadaan keuangannya


Jenis-Jenis Opini Akuntan
Menurut SPAP (PSA 29 SA Seksi 508) ada 5 jenis
pendapat akuntan, yaitu:

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified
Opinion)
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan
bahasa penjelasan (Unqulified Opinion with
explanatory language)
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified
Opinion)
Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat

Unsur- unsur Laporan Audit
a.
Judul, “ Laporan Audit Independen”.
b.
Alamat , “ Pihak yang memberi penugasan”
c.
Paragraf Pendahuluan , Harus berisi :
-Pernyataan telah melakukan Pemeriksaan
-Periode Laporan keuangan yang diaudit
- Jenis Laporan keuangan
- Tanggung jawab manajemen terhadap
Laporan keuangan

- Tanggung jawab auditor terhadap pernyataan pendapat atas Laporan keuangan yang diaudit.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses akutansi selama tahun buku yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan laporan rugi laba memperlihatkan hasil- hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Selain diatas laporan keuangan juga sering mengikut sertakan laporan lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, diantara laporan tersebut adalah laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan penggunaan kas (laporan arus kas), laporan sebab-sebab perubahan laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.

Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan (progress report) perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi.

Fakta-fakta yang telah dicatat, laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akutansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan histories dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.

Prinsip dan kebiasaan di dalam akutansi, data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akutansi yang lazim, di dalam akutansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain : bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk perusahaan yang masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau harga pada terjadinya peristiwa itu. Jadi jumlah uang yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.

Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akutansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan tersbut tergantung oleh akuntan atau pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan missal dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat pribadi manajement serta berdasar pengalaman masa lalu

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat untuk suatu tujuan dimana tertuang dalam Prinsip akutansi Indonesia 1984 mengenai tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akutansi yang dianut perusahaan.

Keterbatasan Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final, karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.

2. angka yang tercantun dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.

3. Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih memerlukan ramalan-ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost” (yang bersifat histories) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham yang tercatat dibursa. (ikatan akutansi Indonesia, Jakarta 1974,hal 14).

4. laporan keuangan bersifat konserfatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.

5. laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai