Mari kita lihat pada lingkungan sekitar kita, dari benda yang paling kecil yang bisa kita lihat, misalnya semut sampai pohon raksasa yang dari bisa dipeluk oleh lima orang yang begandeng tangan, dari salju yang lembut sampai batu-batu kali yang kasar, dari wajah yang begitu cantik menawan sampai rupa, maaf, yang begitu buruk, dari langkah kaki yang sangat kokoh dan kuat sampai tangan-tangan yang terkulai tanpa daya karena lumpuh, dari otak para jenius yang kepintarannya sukar ditandingi kebanyakan manusia lainnya sampai otak “bebel” yang sukar mengerti satu katapun, dari jaman ketiadaan sampai nanti zaman tiada lagi dan seterusnya, itu semua adalah karyaNya, perbuatanNya, ciptaanNya.
Semua diciptakanNya, dari yang paling bermanfaat sampai yang belum diketahui manfaatNya oleh manusia. Adakah ciptaanNya yang belum diketahui manfaatnya oleh manusia? Banyak, banyak dan banyak sekali. Misalnya saja, rambut di ujung jagung rebus yang kita makan, rambutnya biasanya di buang, di Rusia sudah di jadikan semcama jamu untuk obat, ada lagi, lintah yang di kita, di Indonesia, mungkin orang jijik memegangnya, di Rusia lintah di jual di apotik untuk obat. Lintah ini oleh guru ngaji saya saat kecil dulu, sengaja di templokan di kaki yang terluka, ternyata menjadi lekas sembuh atau lekas kering !
Keong racun yang ada di kebun-kebun yang biasanya menempel di dahan-dahan yang lembab atau pada batang pohon pisang yang di kita mungkin jijik orang yang memegangnya, di Rusia atau di Eropa sudah menjadi bahan komoditi ekspor. Kijing yang biasanya mudah di dapat di sungai-sungai di Indonesia, di Rusia di jual mahal. Banyak lagi contoh-contoh lain, yang mungkin di anggap tidak berharga atau tidak bernilai karena mungkin tak tahu nilai yang terkandung di benda, barang atau makluk hidup lainnya, mejadikan kurang atau tidak menghargainya atau bahkan menyepelekannya, padahal barang atau benda tersebut sangat bermanfaat. Jadi , benda tersebut di anggap tak bermanfaat, padahal bukan tak bermanfaat, namun belum pandai memanfaaatkanNya.
Karena apapun yang diptakanNya tak ada yang sia-sia, sebagaimana firmanNya : “ Ya Tuhan kami, tak ada apapun yang Kau ciptakan sia-sia, Maha suci Engkau ….. “ Ya semuanya bermanfaat, asal manusia pandai memanfaatkannnya, Tak ada kata berhenti untuk Allah dalam berkarya dan mencipta, dalam setiap saat dan waktu ada karyaNya, ada ciptaanNya.
Tak sedetikpun Dia berhenti dan tak ada yang sia-sia, apapun yang diciptakanNya. Semua yang diciptakanNya bermanfaat, air, udara, matahari, tanah sampai cacing sekalipun bermanfaat ! Ayo siapa berani bilang cacing tak bermanfaat ? Ayo siapa berani bilang nyamuk tak ada manfaatNya ? Ayo siapa berani bilang kotoran tak bermanfaat ? Ayo siapa bilang sampah-sampah yang kita sudah buang tak bermanfaat ? Ayo siapa berani bilang air mata tak bermanfaat ? Ayo Siapa berani bila kulit kita tak bermanfaat ? Ayo siapa berani bilang setiap kejadian, betapapun buruknya tak bermanfaat ? Ayo siapa bilang marah, sedih, tangis dan tawa tak bermanfaat ? Wah kalau mau ditulis bisa berlembar, tak terhitung manfaat dari segla ciptaanNya. Ingat, Dia tak main-main menciptakan sesuatu ! Jelas setiap yang di ciptakanNya ada manfaatnya, hanya saja manusia belum mampu menemukan manfaatnya, karena belum menelitinya, belum mempelajarinya, belum ada dana untuk melakukan penelitian.
Dia yang berada di luar waktu dan Dia yang menguasai waktu
dalam setiap waktu yang diciptakanNya, Dia terus menerus berkarya, tak ada henti-hentinya, terus menerus, dari awal dan akhir nanti, Dia terus menerus mencipta, berkarya.
Ada sesuatu yang baru setiap waktu, setiap saat !
KaryaNya tak terhitung banyaknya, ciptaanNya tak terjangkau dalam bilangan manusia, begitu banyak sampai tak terhingga. Ada saja yang diciptakan, ada saja karya-karya baruNya. Setiap saat ada saja manusia -manusia baru, manusia yang baru di lahirkan. Dari setiap kelahiran, ada yang terus menerus diptakanNya, Dia yang Maha Karya, Dia yang Maha Pencipta, Dia yang menciptakan segala sesuatu yang ada dan yang tiada, semua atas kehendakNya.
” Kun payakun ! Jadilah, maka jadilah sesuatu itu ! ” Dia mencipta hanya dengan berfirman ” kun ! ” maka ” fayakun “, Jadilah, maka terjadilah apapun yang Dia kehendaki. Bila dia berkendak, tiada apapun dan siapapun yang dapat menolakNya, namun sebaliknya bila Dia menolak, maka tak ada apa dan siapapun yang dapat mencipta !
Dia sumber segala sumber penciptaan, dari benda microcosmos yang amat sangat kecil sampai pada benda macrocosmos yang amat sangat besarnya, karena sangat besar dan luasnya, sampai tak berbatas dan tak berujung, milyaran galaxy di jagat raya terus menerus dalam proses penciptaanNya. Dia terus menerus menciptakan sesuatu, dan jumlah penciptaaNya tak terhitung banyaknya.
Allahu Akbar ! Dia yang Maha besar, tak malu menciptakan kuman yang begitu sangat kecilnya dan Dia yang Maha Besar menciptakan berbagai makhluk yang jumlahnya tak terbatas, sampai saat ini dan seterusnya proses penciptaan dan karyaNya akan terus terbentuk, ada saja sesuatu yang baru yang Dia ciptakan ! Nah kalau Dia yang Maha Pencipta saja tak malu menciptakan sesuatu yang kecil, bahkan saking kecilnya tak dapat di lihat manusia dengan mata telanjang, lalu mengapa kita sebagai manusia malu untuk berbuat sesuatu, betapapun kecilnya ? Bukankah nabiNya pernah bersabda : “ Jangan segan-segan bersedekah(berbuat), walaupun hanya dengan sebutir kurma “ Kalau ini kita jabarkan lebih luas, jangan segan-segan menulis, walau hanya satu kalimat yang bermanfaat, jangan segan berbuat sesuatu walaupun kecil, jangan segan-segan berbagi walau hanya dengan sepotong nasehat atau segelas air.
Kembali kepada penciptaan, Dia yang tak pernah berhenti berkarya, berbuat, mencipta, memelihara, tak dalam waktu apapun tanpa karyaNya, selalu dan selalu ada yang baru dan uniknya setiap yang baru dari bahan yang sama, asal yang sama yaitu semua yang ada di bumi ini, ya bahannya dari planet bumi juga. Dan hebatnya lagi, sudah lebih dari 6 milyar manusia penduduk dunia ini, rezeki yang diciptakanNya tak kurang-kurangnya, ada-ada saja yang baru. Padahal sejak jaman Adam sampai saat ini, ntah sudah berapa milyar manusia yang diciptakanNya, Dia memang Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Dari sekian milyaran manusia tak ada yang persis sama, walau anak kembar sekalipun, belum pernah terdengar ada sidik jari manusia yang sama, Subhanallah !
Dia yang mencipta segala sesuatu, dari ketiadaan menjadi ada ! Beda dengan manusia, manusia hanya “merubah” yang sudah ada bahanya, menjadi sesuatu yang dinginkan. Ayo mari terus berkarya, mencipta, berbuat dan apapun namanya untuk kemaslahatan manusia, untuk kebaikan manusia, untuk kepentingan orang banyak, apapun namanya, apapaun bentuknya, apapun karyamu. Dengan potensi yang dimiliki masing-masing, ayo berbuat, ayo mencipta, ayo menulis, ayo lakukan sesuatu !
Ada yang belum berbuat apa-apa , sudah menyerah, aduh saya ga bisa apa-apa, aduh saya ga punya bakat apa-apa, aduh saya bukan orang kuliahan, aduh saya bukan orang terpelajar, aduh saya tak punya moda, aduh duh ……, kenapa balum berbuat apa-apa sudah teraduh-aduh ? Belum berbuat apa-apa sudah mengeluh ? Belum menciptakan apa-apa, sudah bilang tak bisa ? Ya ampun… ! Kerjakan dulu, berbuat dulu… bila salah, yang perbaiki, salah lagi, ya perbaiki lagi begitu seterusnya. Jangan takut salah untuk berbuat apapun, termasuk ketika menulis. Lebih baik salah, pernah berbuat, dari pada tak pernah salah, karena tak berbuat apapun ! Orang yang pernah melakukan sesuatu, bila benar dia mendapat pahala dua, bila salahpun masih mendapat pahala satu ! Mengapa salah masih mendapat nilai ? Ya, karena dia telah berbuat, telah melakukan sesuatu.
Biasanya untuk melakukan sesuatu orang sering bilang, aduh saya ga punya modal ? Ya ampun ….. nih orang gimana sih ? Sudah di berikan otak oleh Allah, sudah diberikan tenaga atau pisik yang kuat, ada mata, hidung, kaki, tangan, perasaan, teman, sahabat dan lain sebagainya, bukankah itu semuanya modal ? Salah sendiri sih, modal itu dipersempit dengan hanya uang atau materi . Tangan dan kaki saja itu sudah modal utama dalam karya, bukan kah dengan tangan dan kaki, kita sudah bisa berbuat sesuatu ? Loh orang yang tak punya tangan saja, bisa melukis dengan kakinya ! Yang tunanetra saja bisa menyanyi dan bisa membuat lagu ! Dan banyak contoh orang-orang yang anggota tubuhnya tak sempurna bisa membuat karya-karya yang gemiliang. Lah ini, anggota tubuhnya lengkap, otak di kepalanya masih ada, kaki dan tanganya masih berfungsi, eh dia bilang ga punya modal ! Modal itu, ya anggota tubuhmu sendiri, itulah modal yang paling melekat dan yang tak bisa dicuri oleh orang lain. Ayo, siapa yang bisa mencuri pikiran orang, tak bisa kan ?
Jadi, ayo kerjakan sesuatu, ayo berbuat sesuatu, ayo menulis sesuatu, tak ada alasan lagi untuk berkata “ saya tak punya modal “ hilangkan jauh jauh kata itu, lenyapkan segera kata-kata itu, kata” saya tak punya modal “ adalah kata-kata yang mengandung apatis, pesimis, nada putus asa dan berbagai nilai negative lainnya. Ayo balik kata itu menjadi : “ Saya punya modal, saya punya modal dan saya punya modal , modal saya banyak sekali, ada otak, tangan, kaki, hati, jantung, kulit, mata, hidung, kemauan, persahabatan, teman, lingkungan, ruangan, kesehatan, iman, ketaqwaan, bisa membaca, menulis, berhitung, bisa tersenyum, bisa tertawa, punya waktu, kesempatan dan masih hidup ! “