September 23, 2010

Kontribusi Teknologi Informasi Modern Terhadap Transaksi Bisnis

Secara umum masyarakat mengenal produk teknologi informasi dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak dan infrastuktur. Perangkat keras meliputi perangkat input (keyboard, monitor, touch screen, scanner, mike, camera digital,perekam video, barcode reader, maupn alat digitasi lain dari bentuk analog ke digital). Perangkat keras ini bertujuan untuk menerima masukan data/informasi ke dalam bentuk digital agar dapat diolah melalui perangkat computer. Perangkat keras pemroses lebih dikenal sebagai CPU (central processing unit) dan memori komputer.

Perangkat keras ini berfungsi untuk mengolah serta mengelola system komputer dengan dikendalikan oleh system operasi komputer. Selain itu, terdapat juga perangkat keras penyimpan data baik yang bersifat tetap (hard disk) maupun portable (removable disk). Perangkat keras berikutnya adalah perangkat output yang menampilakn hasil olahan komputer kepada pengguna melalui monitor, printer, speaker, LCD maupun bentuk respon lainnya.

Selanjutnya dalam perangkat lunak dibedakan system operasi (misalnya Windows, Linux atau Mac) yang bertugas untuk mengelola hidup matinya komputer, menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di computer. Sedangkan perangkat aplikasi adalah program praktis yang digunakan untuk membantu pelaksanaan tugas yang spesifik seperti menulis, membuat lembar kerja, membuat presentasi, mengelola database dan lain sebagainya. Selain itu terdapat jga program utility yang membantu system operasi dalam pengelolaan fungsi tertentu seperti manajemen memori, keamanan computer dan lain-lain.

Pada aspek infrasrktur, kita mengenal ada istilah jaringan komputer baik yang bersifat terbatas dan dalam kawasan tertentu (misalnya satu gedung) yang dikenal dengan nama Local Area Network (LAN) maupun jaringan yang lebih luas, bahkan bisa meliputi satu kabupaten atau Negara atau yang dikenal sebagai Wide Area Network (WAN). Saat ini, aspek infrastuktur dalam teknologi informasi seringkali disatukan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Sehingga muncul istilah konvergensi teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat PDA (personal digital assistant) yang berperan sebagai computer genggam tetapi sarat dengan fungsi komunikasi (baikWi-Fi, Bluetooth maupun GSM) merupakan salah satu contoh diantaranya.

Perangkat keras (baik input, pemroses, penyimpan, maupun output), perangkat lunak serta infrastruktur, ketiga-tiganya memilki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas maupn efesiensi dalam suatu organisasi.


Beberapa hal yang menyebabkan jaringan dan teknologi internet populer adalah :
  • Cakupan yang luas (menjangkau seluruh dunia)
  • Implementasi relative lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jaringan atau fasilitas lainnya, misalnya menggunakan Value Added Network (VAN) sendiri. Untuk menjadi bagian dari internet ckup dengan menghubngkan system ke koneksi internet terdekat, misalnya melalui Internet Service Provider (ISP). Jika kita menggunakan VAN, maka kita harus menggelar jaringan sendiri dan hal ini cukup mahal.
  • Teknologi internet yang terbuka (open standard) sehingga tidak tergantung kepada satu vendor terentu. Implementasi teknologi internet, TCP/IP, tersedia di semua platform kompter (Microsoft Windows, Apple, UNIX, Linux, dan lain-lainnya).
  • Penggunaan web browser mempercepat pengemabangan dan peluncuran (deployment) aplikasi serta mengurangi learning curve dari pengguna. Modal utama dari seorang pemakai adalah kemampuan menggnakan web browser.
  • Teknologi internet juga memungkinkan konvergensi berbagai aplikasi menjadi satu. Sebagai contoh, saat in telah dimngkinkan untuk mengirimkan data, suara, dan bahkan gambar melalui satu media internet. Hal ini sering disebut dengan istilah konvergensi. Implikasinya adalah perusahaan dapat menghemat biaya dan dapat mengintegrasikan kesemua layanan dalam satu media.

Dalam dunia perbankan di Indonesia pengaplikasikan teknologi informasi telah lama dilakukan yaitu sejak era komputerisasi dan telekomunikasi. Teknologi informasi merupakan hal yang vital bagi dunia perbankan, dan dimanfaatkan seluas-luasnya untuk mendukung transaksi keuangan dan memperluas jaringan serta memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan kepada nasabahnya.

Ketinggalan zaman kalau masih ada bank yang buruk teknologinya, justru bank-bank seharunya makin meningkatkan teknologi perbankannya. Harus diakui, aplikasi kemajuan teknologi memang membuat semua hal menjadi serba cepat dan mudah, misalnya transaksi perbankan lewat internet banking. Tinggal klik, kita sdah bisa melakukan transaksi perbankan. Mau transfer uang tinggal klik, mau bayar tagihan tinggal klik, mau beli pulsa telepon genggam (handphone) tinggal klik.
Kehadiran internet banking membuat perubahan besar dalam layanan perbankan. Segala jenis transaksi yang dulu manual kini bisa diselesaikan tanpa mengenal ruang dan waku lewat dunia maya. Ada yang bilang, asilitas internet banking membuat nasabah seperti punya ATM pribadi. Segala jenis layanan perbankan bisa dilakukan sendiri seperti cek saldo, melihat daftar mutasi, pemindah bukuan (transfer rekening), melakukan pembayaran kartu kredit, tagihan telepon dan Hp, listrik, PAM, dan sebagainya kecuali yang langsung melibatkan uang tunai seperti penyetoran dan penarikan.

Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa interner bankning. Penyelenggraan internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untukmenjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman, murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari man saja baik itu dari Hp, komputer, laptop/note book, PDA dan sebagainya.

Jika ingin tetap mampu bersaing, bank memang harus mengantisipasi dan mengeksploitasi kemajuan teknologi. Bank-bank yang gagal menjawab tantangan era internet tentu akan memiliki masa depan yang suram. Jadi, bank-bank membutuhkan suatu kepastian. Kerangka kerjanya harus terus berevolusi mengikuti perkembangan teknologi terkini. Selain berevolusi, bank juga harus terus berinovasi sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Layanan internet banking merupakan wujud dari responsifnya suatu bank terhadap peluang, persaingan dalam era internet saat ini.
Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efesiensi, efektifitas dan prodktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui system penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya.

Persyaratan bisnis dari internet banking antara lain:
  • Aplikasi mudah digunakan
  • Layanandapat dijangkau dari mana saja
  • Murah
  • Aman
  • Dan dapat diandalakan (reliable)

Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan sejak Beberapa than lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya.

Dengan adanya internet banking, memberikan keuntungan antara lain:
  1. Business expansion
Dahlu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebuat. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.
     Customer loyality

Khsusnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitasperbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.
 
Revenue and cost improvement

Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui internet banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.
     
Competitive advantage

Bank yang memiliki internet banking akan memilki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memilki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memilki fasilitas internet banking.

New business model

Internet banking memungkinkan adanya bisnis model baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.
Bagian front-end merupakan bagian yang langsng berhbngan dengan nasabah, yaitu yang menggnakan web browser sebagai user interface. Hal yang menarik untuk dibahas pada bagian front-end adalah disain dari interface yang  memudahkan bagi penggna. Perlu diingat bahwa nasabah memilki latar belakang dan mekanisme akses yang beragam. Ada nasabah yang melakukan akses darikantor dengan komputer desktop yang high-end, sementara itu ada nasabah yang menggnakan komputer biasa. Untuk itu disain jangan menggnakan grafik yang berlebihan dan susah unuk diakses.

Sisi back-end (dapur) merupakan hal yang terpenting. Implementasi di sisi back-end harus dapat memenuhi aspek-aspek yang disyaratkan (secara bisnis maupun secara teknis). Dari sisi back-end, terlihat adanya trend untuk menggunakan middleware, dimana system dipisahkan menjadi tiga aspek:
  • Presentation layer
  • Transaction layer
  • Data (base) layer
Kontribusi teknologi informasi modern yang menyebabkan makin singkatnya batas waktu transaksi bisnis memiliki dampak positif namun juga memiliki dampak negatif.
Adapun dampak positifnya antara lain :
  1. Transaksi bisnis dapat berjalan dengan lancar dan lebih cepat dibandingkan sebelum adanya teknologi informasi modern. Misalnya dahulu transaksi bisnis dilakukan melalui surat,telpon atau melalui utusan atau juga melalui meeting langsung. Namun dengan adanya teknologi informasi modern, transaksi bisnis bisa dilakukan melalui telpon dan data di update secara online melalui komputer.
  2. Dapat meningkatkan penjualan dikarenakan jangka waktu transaksi maupun promosi jadi lebih singkat sehingga konsumen tidak memiliki banyak waktu untuk berfikir dan langsung membeli.
  3. Lebih mudah dan praktis. Dimana transaksi bisa dilakukan dengan lebih mudah, meeting bisa dilakukan secara online melalui video conference dan lain sebagainya. Tidak memerlukan waktu dan tempat yang sama untuk melakukan meeting bisnis.
  4. Biaya bulanan lebih murah. Jika dibandingkan dengan transaksi bisnis yang tidak menggunakan teknologi informasi modern, maka transaksi bisnis dengan teknologi modern jauh lebih murah karena biaya tetap yang dikeluarkan lebih sedikit. Misalnya hanya perlu membeyar jasa internet provider yang sudah fixed cost.
Dampak negatifnya antara lain :
  1. Masalah keamanan. Transaksi melalui media elektronik memiliki resiko keamanan. Kemungkinan adanya pihak-pihak yang sengaja menipu ataupun mencuri hak-hak konsumen maupun penjual. Seperti penipuan kartu kredit, pemalsuan barang/penipuan dikarenakan pembeli tidak dapat melihat langsung barang yang dibelinya.
  2. Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.
  3. Perangkat keras yang cukup mahal harganya.

Tidak ada komentar: