Agustus 26, 2010

Air Kering untuk Atasi Pemanasan Global

img
Air kering

Boston, Air tidak selalu bersifat basah, sebab saat ini ilmuwan telah berhasil menciptakan air kering. Air yang tidak bisa diminum ini diciptakan untuk mengatasi pemanasan global.

Setiap partikel air kering ini terdiri dari titik-titik air yang dibungkus oleh lapisan serbuk silika. Dilihat secara kasat mata, wujudnya mirip gula halus yang digunakan untuk melapisi donat.

Peneliti dari University of Liverpool mengatakan, air kering dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi pemanasan global. Dibandingkan air basah pada umumnya, air ini lebih efektif menangkap gas karbon dioksida (CO2) penyebab efek rumah kaca.

Air kering juga terbukti mampu menyimpan gas methane, sehingga bisa dipakai untuk mengembangkan sumber energi alternatif. Hal itu akan meningkatkan nilai guna gas methane, yang jika dibiarkan hanya akan mencemari atmosfer.

Dr Ben Carter yang terlibat dalam penemuan air kering mempresentasikan teknologi baru ini dalam 240th National Meeting of the American Chemical Society di Boston baru-baru ini.

"Belum pernah ada teknologi semacam ini. Semoga di masa mendatang, air kering bisa semakin dikembangkan," ungkap Dr Ben seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (26/8/2010).

Penggunaan lain dari air kering ini adalah untuk mempercepat reaksi antara hidrogen dan asam maleat di laboratorium. Reaksi ini menghasilkan asam suksinat, salah satu bahan yang dipakai dalam pembuatan obat dan bahan tambahan makanan.

"Reaksi tersebut biasanya dipercepat dengan cara diaduk. Dengan meniadakan pengadukan, berarti telah terjadi efisiensi energi yang bisa diperhitungkan," tambah Dr Ben.

Tidak hanya itu saja, teknologi ini juga bisa dipakai untuk membuat 'emulsi kering' dalam bentuk serbuk. Emulsi adalah campuran 2 benda cair yang seharusnya tidak tercampurkan, misalnya air dan minya dengan bantuan emulgator.

Dibandingkan emulsi basah, obat-obatan yang dibuat dalam bentuk emulsi cair lebih stabil dalam penyimpanan. Cairan berbahaya juga lebih aman dibawa dalam bentuk emulsi kering.

Tidak ada komentar: